Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri
dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh
manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat
masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen
dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.
Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah
yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru – paru untuk selanjutnya
diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah
dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk kembali diperkaya
dengan
oksigen.
Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang
mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar
berwarna merah segar dan memancar
Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang
mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir
dan berwarna merah gelap
Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi – bagi menjadi
pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan
kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik
perdarahan
Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada
daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling
mudah:
1. Radialis : Berada di pergelangan
tangan
2. Carotis : Berada di leher
3. Femoralis : Berada di lipatan paha
4. Brachialis : Berada di Lengan
atas
5. Dorsalis Pedis : Berada di
Punggung kaki
6. Tibialis Posterior : Berada di
Belakang mata kaki
Setiap kali jantung berdetak, anda
dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.
Darah
Komposisi
Terdiri atas sel darah putih, sel
darah merah, dan plasma darah.
Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah
keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan:
a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik
c. Perdarahan pembuluh rambut
Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Perdarahan luar (terbuka), bila
kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan terlihat ada di
luar tubuh.
2. Perdarahan dalam (tertutup), jika
kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir langsung keluar tubuh.
Perdarahan yang harus segera
ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.
Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa
banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah
keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala
dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib
mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
Perawatan untuk Perdarahan luar
a. Tekanan Langsung : Penekanan
langsung pada bagian yang mengalami perdarahan dengan atau tanpa pembalut.
b. Elevasi : Meninggikan daerah yang
mengalami perdarahan / lebih tinggi dari jantung.
(dilakukan hanya untuk anggota gerak
saja).
c. Titik Tekan : Pada titik nadi
yang lebih dekat dari arah jantung.
d. Immobilisasi : Mengistirahatkan
anggota tubuh yang mengalami perdarahan.
e. Kompres dingin : Untuk
menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa sakit.
Menggunakan Torniket (Sangat tidak
dianjurkan)
Torniket hanya digunakan dalam
keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan.
Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.
Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari
skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat
diamati pada perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam
dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap
(seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard
universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan
berikan oksigen sesuai peraturan
b. Pertahankan panas tubuh
penderita, tapi jangan sampai kepanasan
c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya
Laporkan kemungkinan adanya
perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah mereka tiba di lokasi.
Bahaya lain pada perdarahan adalah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup
di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh
penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai
pada beberapa keadaan seperti :
1. Riwayat benturan benda tumpul
yang kuat
2. Memar
3. Batuk darah
4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil
berdarah
6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang
dinding perut
Perawatan Perdarahan
1. Perlindungan terhadap infeksi
pada penanganan perdarahan :
a. Pakai APD agar tidak terkena
darah atau cairan tubuh korban.
b. Jangan menyentuh mulut, hidung,
mata, makanan sewaktu memberi perawatan
c. Cucilah tangan segera setelah
selesai merawat
d. Dekontaminasi atau buang bahan
yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.
2. Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu mencari
penutup luka
b. Tekan langsung dengan tangan
(sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
c. Bila tidak berhenti maka
tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak),
bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
e. Pasang pembalutan penekan
3. Pada perdarahan ringan atau
terkendali :
a. Gunakan tekanan langsung dengan
penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan
terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan
balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup
luka atau balutan pertama
4. Perdarahan dalam atau curiga ada
perdarahan dalam
a. Baringkan dan istirahatkan
penderita
b. Buka jalan napas dan pertahankan
c. Periksa berkala pernapasan dan
denyut nadi
d. Perawatan syok bila terjadi syok
atau diduga akan menjadi syok
e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawatlah cedera berat lainnya
bila ada
g. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penanganan perdarahan berarti
mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan
Syok
Syok terjadi bila sistem peredaran
darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan
nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).
Penyebab
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah
besar
3. Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh
darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik
4. Kekurangan cairan tubuh yang
banyak misalnya diare.
Gejala dan tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Napas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat,dingin dan lembab
4. Sering kebiruan pada bibir dan
cuping telinga
5. Haus
6. Mual dan muntah
7. Lemah dan pusing
8. Merasa seperti mau kiamat,
gelisah
Penanganan syok
1. Bawa penderita ke tempat teduh
dan aman
2. Tidurkan telentang, tungkai
ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan patah tulang belakang atau
patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu maka angkat bagian
kaki.
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehilangan panas tubuh dengan
beri selimut penutup
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan napas dan
pernapasan baik.
7. Kontrol perdarahan dan rawat
cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum.
9. Periksa berkala tanda vital
secara berkala
10.Rujuk ke fasilitas kesehatan
Posting Komentar